bineka.net - Selama beberapa hari ini, puluhan ribu konsumen PDAM Kota Malang mengalami gangguan distribusi air bersih di beberapa daerah d...
Layanan PDAM Kota Malang atau yang kini berganti nama menjadi Perumda Tugu Tirta Kota Malang ini diduga mengalami gangguan sejak 11 Januari 2020 yang disebabkan dari pecahnya pipa PE 500 di Desa kidal, seperti dilansir dari akun twitter resmi PDAM Kota Malang @pdammalangkota.
Pipa PE 500 Pecah di Desa kidal proses persiapan perbaikan semoga di mudahkan pic.twitter.com/hRYNFpQUp5— PDAMKotaMalang (@pdammalangkota) January 11, 2020
Sempat dinyatakan proses normalisasi distribusi air pada 12 Januari 2020, namun pada 13 Januari 2020 19:26 akun twitter resmi @pdammalangkota kembali mengumumkan gangguan yang disebabkan pecahnya kembali pipa PDAM Kota Malang di daerah Pulungdowo.
"Selamat malam Ter identifikasi pipa pecah lagi saat proses penormalan aliran di pulungdowo, aliran akan di matikan kembali utk proses perbaikan mohon maaf atas ketidak nyamanannya"
Akun twitter resmi @pdammalangkota memberikan informasi yang disertai video kondisi terkini aliran pipa yang pecah yang tampak air meluber hingga ke jalan.Selamat malam Ter identifikasi pipa pecah lagi saat proses penormalan aliran di pulungdowo, aliran akan di matikan kembali utk proses perbaikan mohon maaf atas ketidak nyamanannya 🙏 pic.twitter.com/mTWsBxFFgb— PDAMKotaMalang (@pdammalangkota) January 13, 2020
Sebelumnya Dirut PDAM Kota Malang M Nor Muhlas, Senin (13/1) memberikan kepada media, “Pipa bocor ini dikarenakan pipa diameter 500 mm tersebut tidak mampu menahan beban dengan kondisi eksisting lokasi yang elevasinya ekstrim,” ia memberikan keterangan perihal kejadian bocornya pipa transimisi dengan diameter 500 mm di Jalan Raya Kidal.
Dirut PDAM Kota Malang M Nor Muhlas menjelaskan, lokasi pipa PDAM Kota Malang berada berada pada cekungan sehingga beban tekanan air terkumpul pada lokasi tersebut. Pipa yang terpasang kemampuan mengampu tekanan 10 bar, tekanan yang terjadi saat kejadian melampaui hingga 12,67 bar. Akhirnya menyebabkan pecah.
Pipa yang pecah tersebut merupakan pipa yang dipasang atas bantuan Kemen PUPR pada 2014 lalu. Kondisi saat itu diakui tidak diperkirakan mengalami force major seperti saat ini.
“Meski bantuan dari pusat, kami tetap bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan. Karena ini menyangkut pelayanan publik,” tegasnya.
Untuk menangani itu, pihaknya melakukan dua jenis langkah yang dapat dilakukan. Melakukan pengurangan debit air yang masuk pada pipa tersebut. Jika sebelumnya tekanan debit yang masuk bisa mencapai 120 hingga 140 liter air, saat ini yang masuk dikurangi hingga 80 liter air saja.
Langkah lainnya, melakukan rekayasa jaringan air. Dikarenakan ada pengurangan debit yang masuk dalam pipa tadi, kekurangan debit yang lain diambil dari jaringan air dari Sumber Wendit.
“Jika terus dimasukan debit yang sama, maka kebocoran bisa lagi terjadi. Jika dinormalkan dia bisa pecah lagi, jika dikurangi debit jadinya memang tidak seperti biasa. Akan tetapi langkah ini harus kita ambil agar air mengalir,” papar Muhlas.
Konsekuensinya di jam-jam sibuk pemakaian air, debit bisa saja mengecil. Inilah mengapa, warga diimbau untuk menandon sebanyak mungkin air di jam pemakaian yang tidak sibuk. Meski begitu ia menegaskan permohonan maaf bagi masyarakat yang terdampak.
Saat ini PDAM Kota Malang juga tengah menyusun rencana koordinasi jangka panjang untuk mengganti pipa lama dengan yang baru.
“Anggarannya besar. Untuk mengganti dengan kualitas dan kemampuan yang sama anggaran bisa Rp 35 miliar sampai Rp 195 miliar. Kami akan mengupayakan anggaran bisa di APBD P Kota Malang atau bisa ke pusat juga,” tandasnya.
-
bineka.net
Referensi: Berbagai Media